Minggu, 08 September 2013

layak?

Rasa takut ini ada. Rasa takut ini nyata. Menghantui, mengikuti, membayangi. Aku amat takut keberadaanku malah menjadi beban bagimu. Aku begitu takut keberadaanku tak berikan bahagia untukmu. 
Inginku ada, mauku nyata, tapi masih tetap merasa tak dianggap ada meskipun hanya rasa.
Seberapapun dirimu penting untukku, tak lantas otomatis diriku penting untukmu.
Seberapapu dirimu berarti untukku, tak lantas otomatis diriku berarti untukmu.
Aku masih merasa tak pernah layak tuk berharap. Aku masih merasa tak pernah layak tuk meminta.
Lebih baik, aku simpan, kubur dalam-dalam harapan untuk layak berharap dan meminta.

Senin, 19 Agustus 2013

# Bahayanya Dirimu - The Panasdalam



"bahayanya dirimu, mengguncang hidupku. terhitung semenjak bertemu mencintaimu. candulah dirimu, mabuklah diriku, kukira dirimu bagiku menyenangkan hidupku. tinggalah denganku sebelum kau pulang atau bila perlu selama-lamanya. tinggalah denganku sebelum kau pulang atau bila perlu selama-lamanya.
hebatnya dirimu, kuasai diriku, sialnya dirimu bagiku menyenangkan diriku. tinggalah denganku sebelum kau pulang atau bila perlu selama-lamanya. tinggalah denganku sebelum kau pulang atau bila perlu selama-lamanya"


# Bahayanya Dirimu - The Panasdalam

Kamis, 15 Agustus 2013

saat

Tak ada yang lebih mengecewakan, saat kita yakin mereka ragu.
Tak ada yang lebih menyakitkan, saat kita berjuang mereka menyerah.
Membuat hati ingin menyerah dan bilang "kita sudah lelah".

Rabu, 14 Agustus 2013

ketulusan ?!

dalam hal mencari suatu hal sering tak meraih hal apapun, hampa.
ku bercerita, ku antusias, kuberambisi dan yang jelas kubermimpi. mimpi siang bolong ato mimpi tengah malam, tak taulah.
terselip kecewa yang mengotori cahaya ketulusan itu.
salahku tanpa ragu menghadirkan harapan itu. 
salahku tidak bisa kendalikan harapan yang meliar dan melieur
kecewa yang bermula titik menjadi gabungan titik-titik yang menggiring ke pintu putus asa atau pasrah, entahlah.

kadang putus asa itu beda tipis sama sabar. 
kadang posesif itu beda tipis dengan peduli.
kadang unik itu beda tipis dengan aneh. 

dalam teori, katanya cinta itu "take and give" tapi harusnya dan nyatanya cinta itu cuma "give". Ya,,, cuma memberi. makna ketulusan tercipta tanpa embel-embel alasan konyol yang tak berlogika, sebab ketulusan itu agung, tak layak jika harus terhinakan dan direndahkan oleh maksud-maksud yang konyol.

pemikiran itu menyimpulkan agar tak perlu repot-repot berharap, tak perlu sibuk menggantungkan mimpi-mimpi kita pada orang lain, agar tak mendapatkan kecewa, agar tak meraih sakit, agar ketulusan tercipta tanpa ditutupi oleh tabir gelap apapun walau cuma setitik.

Sabtu, 27 Juli 2013

karena ...

Jika ku menunggumu kepastianmu, terasa satu detik sama dengan satu hari.
Jika ku tak menunggu kepastianmu, tersa sabar tidak pernah terhampar.

Karena aku tau dirimu, aku mencintaimu.
Karena aku mencintaimu, aku memaklumimu.

Kadang, aku seperti karang, tegar menantang, mesti jadi pelampiasan ombakmu.

Bahagia dan sedih yang kau kikiskan, mendalam menggali sumur perasaan yang tak dangkal.

Selasa, 02 Juli 2013

semoga

aku satu-satunya yang menjadikan dirimu satu-satunya, entahlah dirimu.
aku berhenti cukup dikamu, entahlah dirimu.
aku ingin jadi satu-satunya untukmu, semoga.
aku ingin jadi tempat pemberhentian terakhirmu, semoga.

aku ingin mencintaimu dengan ketulusan penuh, entahlah dirimu...

Hujan di Bulan Juni ; Sapardi

“tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu 

― Sapardi Djoko Damono

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya debu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada” 
― Sapardi Djoko Damono

Sajak kecil tentang cinta

Mencintai angin harus menjadi siut...
Mencintai air harus menjadi ricik...
Mencintai gunung harus menjadi terjal...
Mencintai api harus menjadi jilat...
Mencintai cakrawala harus menebas jarak...
MencintaiMu harus menjadi aku” 
― Sapardi Djoko Damono


Senin, 01 Juli 2013

cukup

Senja datang, menerjang menghadang.
tanpa tendeng aling-aling mengeliling.
Lembayung menjelang menghantarkan malam yang agak kelam.
Gelap, pekat.
Kamu yang disana dengan segala bujuk rayu
Aku tau kamu menginginkanku.
Cukup tau.
Dan ya, aku hanya Cukup tau...

kelam

Ketika kesalahan menimpa jiwa.
Ingin ku sucikan raga dari noda.
Kalo saja kesalahan tidak pernah tercipta,
Akankah dunia ini semuanya tersa benar dan berwarna?
Kalo saja tidak terlahir seorang pendosa,
Akankah semua makhluk masuk surga dan kedamaian membahana?
Hambar terasa jika semua sama rata.
Kita terlalu sibuk dengan rutinitas.
Dan lupa dari mana kita berasal.
Telanjang dada, supaya semua terlihat nyata.
Tapi sayangnya semua terkubur dalam kemunafikan.
Satu kata yang terwujud…  KELAM

Malu?

Dari sudut relung hati yang kelabu
Terpancar sedikit cahaya yang hendak sinari alam raya.
Negeriku kini kacau tak karuan, asap2 emosi tutupi atmosfer jingganya langit senja.
Jiwa pahlawan dan tanggung jawab jadi barang mahal.
Materi menjadi tolok ukur.
Padahal ada sesuatu yang jauh lebih berharga dari itu jika bola mata dan nurani masih berfungsi, yaitu ketulusan.
Dulu ku bangga jadi anak bangsamu,
Tapi liat situasi terkini haruskah ku malu jadi putrimu wahai negeri yang gemah ripah loh jinawi?

tetap

Duri seperti mati suri
Menancap tertancap bercucuran merah darah.
Aroma amis kerinduan terpasung tajam menghujam.

Hembusan angin membelai, menerpa
Kolibri, kumbang, lebah, hampiri tanpa malu-malu.
Tapi,
Mawar tetap utuh
Tetap tegak
Tetap berduri
Tanpa terkulai dan tak tau milik siapa.

Rabu, 05 Juni 2013

entah ... atau ...

Kugantungkan harapan ini bersama awan yang menggantung dilangit, yang entah membawa hujan atau terang.

Rasa ini seakan mempermainkan waktu.
Waktu ini seakan mempermainkan aku.

Ku melangkah tertatih,
Bertahan menuju pintu yang entah akan kau buka atau tetap kau tutup.

Ku bersabar dalam kepasrahan yang nyata menuju batas kesemuan yang entah kelak akan jelas atau tetap buram.

Aku yang tak sempurna mencoba meraih sesuatu yang kuanggap sempurna.
Aku yang tak sempurna merasa ada cinta sempurna yang masih ada rindu atau sendu.

Dan kuterbangkan rindu ini keatas awan yang menggantung dilangit, yang entah membawa hujan atau terang.


Minggu, 24 Maret 2013

Ke(tidak)pastian

berjalan disela onak duri.  merengkuh mengumpulkan daya mencari segala yang patut dicari. indah, semoga indah. pekatnya malam tanpa penerang, tajamkan keheningan. cinta yang tertanam dilubuk terdalam, tak tau kapan terpastikan. pernah ku bertanya apa makna diri ini, namun jawaban tak pernah terlontarkan. menggebu persiapkan segala perbekalan. kobarkan usaha peraihan yang gemilanng. hina? tidak juga, karna hanya coba berikhtiar.

topeng-topeng kemalangan, topeng-topeng keacuhan, semarak diantara manusia-manusia yang mencari kesemuan. pelayaran dari dermaga sepi menuju kota tak bertuan yang sama-sama sunyi. terasa percuma, terasa terbuang, dan aku terasa tak lebih dari angin lalu. tapi entah mengapa, kurasa berlari atau sembunyi dibalik semak belukar bukan pilihan. mungkin jalan terbaik untuk keluar dari labirin kegundahan adalah tetap bertawakal dan berserah diri jadi kepasrahan yang mendalam.

kamu miliki hati, begitu pun diriku. hatiku bisa merasa, apa hatimu juga??? hatiku  bermata, apa hatimu juga??? entahlah, hanya kamu yang tau. ketidakpedulianmu adalah ketidakpastianmu. sering sikap dan perkataanmu menggigil seperti air beku. dalam, kebagian yang terdalam ku selami hatimu, dan semakin kusadari, aku ini hanya punya hak menunggu tanpa boleh meminta.

Kamis, 21 Maret 2013

N*R





kamu yang tawarkan wanginya bunga
kamu juga yang tawarkan panasnya api
khiasan dalam noda-noda berwarna bergelayutan hiasi langit malam

aku yang kerdil miliki duri
tertutup rimbunan daun menyegarkan
sakit bila tertusuk, jelas

aku kamu entah iya entah tidak
keraguan menjadi bayang-bayang yang terdepan

serahkan semua urusan ke Zat pemilik semua hati
Dia penggenggam semua makhluknya

Selasa, 19 Maret 2013

Sulit Susah

hidup tak selalu mudah, malah sering bikin susah bila kita merasa susah.
aaah dasar manusia slalu mengheluh susah dan memang ahli berkeluh kesah.

hidup itu tidak keras, kecuali jika dibandingkan dengan diri manusia yang lembek.
kesulitan yang menghadang harus diterjang dan dilawan,
guna untuk melambungkan kekuatan serta mengasah ketangguhan bermanuver dalam kehidupan itu sendiri.

bersyukurlah, tidak semua berkesempatan, hanya beberapa orang pilihan yang diberikan peluang dan itu salah satunya mungkin dirimu, manusia pilihan, manusia beruntung.
ya beruntung diberi kesempatan untuk jadi lebih tangguh, untuk jadi lebih kuat mengarungi gelombang.

sering kita tidak tau potensi diri sendiri, sering kita tidak tau sebesar apa kemampuan diri sendiri.
tapi yakin dan percayalah bahwa kamu, bahwa kita mampu.
tidak ada yang tak mungkin jika Allah telah berkehendak kan?
yang penting ikhtiar dan doa.

kemudahan itu ujian, kesulitan pun ujian, ujian seberapa besar kita bersyukur pada Zat Yang Maha.

Senin, 18 Maret 2013

Tetap hanya ini

aku dan kamu
dalam keraguan tentang masa depan
nampak kelam jalan di depan

tak kupungkiri ku menyimpan harapan
tak kutampikki ku sisihkan impian

doa, usaha mari kita lakukan
pasrah, tawakal mari kita lakukan

hidup tak selalu dalam keganasan
mati bukan salah satu pintu keluar

kemewahan lain yang ditawarkan syahbandar
tak menelanku tuk menjauhkan diri
kesederhanaanmu digelombang perjuangan
membuatku ingin tetap bergandengan

sifat sabar, ya sabar
sikap percaya, ya percaya
cinta tulus, ya tulus

maaf hanya kemurnian itu yang kuberikan
bukan kesempurnaan yang kutawarkan
dan takkan kulupa doa semoga hari depan akan cerah

Selasa, 05 Maret 2013

Semangat Mimpi



Kamu,

Mimpimu

Keyakinanmu

Kegamanganmu

Menapaki tangga kehidupan

Dengan peluh

Dengan semangat

Dengan cinta



Kamu gantungkan anganmu dilangit

Badai yang datang

Kadang tenggelamkanmu ke dasar

Tapi,

Dirimu bangkit melejit menuju langit kmbali

Gelora dalam darahmu menderu bak ombak disamudera

Teruslah begitu

Hidup terus melangkah walo terkadang terjatuh



Buaian angin melenakan

Cipratan air menyadarkan

Teguh dipegang firman-Nya

Mari berjalan tak harus berlari

Berbarengan bergandengan



Mentari datang berganti gelap,

Sekejap terang kembali

Siklus



Segunung doa untuk mu kuselipkan antara doaku
Kamu tak sendiri

Rabu, 20 Februari 2013

Intermezo

salah satu karya Iwan fals yang keren,,,
"Intermezo"


Katanya malam sepi 
Ternyata malam tak sepi 
Malam katanya sama 
Ternyata malam tak sama
Didesaku dikotamu 
Memang ada malam 
Dihatimu dihatiku 

Malam memang ada
Namun malammu tak sama malamku 

Namun hatimu tak sama hatiku 

Pahamkah kau ceritaku tantang malam
Malam didesaku nyanyi jangkrik merdu 

Malam dikotamu keluh kesah bertalu 
Malam dihatiku tetap gelap tak terang 
Malam dihatimu gelap jadi bumerang 
Sukur...
Oh ya, disini jurang kita 
Dalam...dalam teramat dalam 
Seperti gelapnya malam
Di heningnya malam 

Di redupnya sinar 

Satu rembulan berjuta bintang
Ayun kaki membelah sepi 

Iring angan hidup punya arti 
Seorang lelaki coba sembunyi 
Kala keseribu teguk 
Hanguslah problema yang menghimpit dada 
Berbisik seorang pemabuk 

Kepada dunia yang remehkan dia 
Kepada dunia yang remehkan dia
Hembus angin lewat 


Belai tubuh penat 
Seorang lelaki bergumul pekat
Bosan kadang singgah 

Di jiwa yang lelah 
Kadang ada jemu
Sekejap berlalu
Kala keseribu teguk 

Hanguslah problema yang menghimpit dada 
Berbisik seorang pemabuk 
Kepada dunia yang remehkan dia 
Kepada dunia yang remehkan dia

Selasa, 19 Februari 2013

Bertumbuh

Sebutir bibit tertanam,

Berdaun, berbunga, berbuah.

 

Dibelai angin,

Dijadikan sangkar burung,

Disirami hujan

Terpapar panas raja siang

Tumbuh, menjulang mencengkram langit

 

Namun,

Daun tertiup angin

terbang, lepas, mengembara

menghempas, mengering,

Terkubur, lapuk...

Sang Malam

engkau ya malam, datanglah tanpa diam
engkau ya malam, singgahlah dengan kedamaian
engkau ya malam, menangislah tanpa rayuan
engkau ya malam, senyumlah dengan kesejukan

wahai engkau sang malam yang meninggalkan jejak bayangan,
menetaplah tanpa atau pun dengan penuh kebahagiaan.

Jalan

Angin,, Ombak

Terhampar terdampar

Pintu,, Pagar

Membentang tertantang

Ingin Pulang

Jika tidak,

Tunjukan jalan keluar.


Senin, 18 Februari 2013

Hidup itu ya hidup...

Di kubangan kehidupan terkadang pernah ada dosa yang pernah terpatri dalam langkah ini.
Tapi apakah kita tidak boleh dianggap benar jika kita memang berbuat benar?
Diri ini memang tidak begitu berharga mungkin buatmu, buat kalian ataupun buat mereka.
Tapi buat ku aku sangat berharga.
ya memang berharga walo aku sadar, diriku memiliki lubang-lubang kekurangan.

Tapi apakah aku tidak boleh dianggap ada?
Hitam putihnya seseorang hanya Tuhan dan diri sejatinya yang tau, bukan kamu, kalian atau pun mereka.
Aku hanya melakukan apa yang aku mampu, aku bukan hidup untuk dibayang-bayangi, atau pun menjadi bayang-bayang yang lain. Aku sadar diriku tak mampu mencapai kata sempurna, tapi apa gara-gara itu aku slalu dianggap tak berguna?

Pikiran, hati bersatu dalam segaris hayalan. 
Cinta, benci, ketidakpedulian bersatu dalam sebongkah hayalan.
Suka, duka, canda, tawa, tangis, senyuman, bersatu dalam seititk hayalan.
Semua bermuara pada satu titik yang seolah ingin dikatakan konsisten, yaitu perasaan.

Hitamnya malam tak berarti menakutkan, terangnya siang tak berarti menenangkan.
Terlalu pengecut mungkin jika ku hanya diam, terlalu berani mungkin jika ku selalu menantang.
Dalam heningnya diam ada kebisingan teriakan. Dalam diamnya sikap ada keraguan tindakan.
Dan ku tau, aku hanya cukup bersikap porprosional.

Sebuah asa yang tak terdefinisikan, sebuah arti yang mulai tak bermakna.
Hilang tenggelam dalam ombak lautan, atau mungkin bisa saja muncul dalam kewarnaan pelangi.
Dan itu adalah sebuah pilihan.

Cakrawala yang terlukis semu membisikan kalimat yang sedikit mendamaikan.
Hidup memang tak selalu semanis coklat,
tak selalu sedingin es krim, 
tak selalu seenak kentang goreng,
tapi selalu sewarna-warni pelangi.
dan mungkin kata lain dari kebahagiaan itu keikhlasan.

Minggu, 17 Februari 2013

Imaji

Rajuk dalam keinginan yang tersipu,
barisan gigi yang tergambar dalam kiasan senyuman.
Kamu tau? Keinginan terbesarku adalah keinginan untuk tidak berkeinginan. Tapi aku tak cukup tangguh untuk seperti itu.
Masih ada ego yang tertanam.

Dalam lautan angin yang sering menghepas diri. 
Dalam buaian pasir yang mengubur untaian kelengangan. 
Ada kerenyahan canda, ada kealotan tangis dan kesemerautan antara keduanya. Itulah yang membuatku masih ingin, itulah yang menyirami keegoanku untuk terus subur.

Saat tubuhku tau apa yang dirindukannya,  benakku menolak. 
Karena ku tau itu tak mungkin kudapat saat itu juga. 
Suatu saat ku merasa takut, lain waktu aku berharap penuh. 
Berbagai tabu menelikungku.
Kenyataan bagiku tetap tidak akan secepat imajinasiku.

Sabar menunggu dengan harapan semu, coba membunuh setiap hasrat yang melintas dengan liar. 
Bertahan dan membatasi imaji dalam batas yang tersamarkan. 
Bahasa tubuh pun menipu diri, bermain dengan kata-kata, seirama dengan nada gairah yang tercipta.

Oh asmara, tak kenal waktu dan ruang. semua mengalir begitu saja dalam khayalan. dan kau mengajarkan kesabaran.

Keluh

Roda melaju mengikuti arah angin. Menyusuri indahnya bumi parahiyangan, yang legendanya bumi para sang hiyang, para dewa.
Kususuri jalan ini sendiri, nikmati indahnya bentangan sendiri, ingin rasanya ku ajak seseorang untuk menyaksikan bersama, berdiskusi bersama tentang kegundahanku melihat kemerosotan yang nyata.
Tapi entahlah siapa yang mau mendengarkan keluhanku ini selain alam itu sendiri?
 
Sejuknya alam seolah mendekap tubuh ini, dinginya menusuk sampai ke sumsum tulang.
Kabut selimuti gunung-gunung yang berderet seperti benteng pertahanan, melindungi kota dari serangkaian serangan musuh yang berjalan dengan perutnya.
Tapi kokohnya benteng itu bisa terkikis oleh kekuasaan yang semakin hari semakin rakus.
miris ku menyaksikan tarik ulur antara pemerataan pembangunan dengan keperawanan alam.

Nyanyian merdu dari burung-burung yang tulus dalam kehidupan berlomba dengan bisingnya laju kendaraan dan suara eskafator yang bergerak cepat untuk meruntuhkan tegaknya tembok bukit dan pohon-pohon itu.
Gemercik derasnya air sungai, terdengar samar. Kebeningannya pun kini pudar, ya menjadi tersendat, seakan-akan ikan-ikan harus berbagi tempat tinggalnya bersama sampah-sampah yang bau. 

Bisakah para orang-orang terhormat melakukan moderisasi dengan tetap mengayomi alam?
tetap memperhatikan keagungan ciptaan sang Maha tanpa menganiaya?
Bisakah manusia-manusia itu menjaga apa yang mestinya mereka jaga?
Bukanlah keegoan ato keakuan yang kan membuat disegani,
tapi kearifan yang memiliki arti.
apalah arti manusia jika alam ini rusak?
kita hanya bagian kecil, sangat kecil dari semesta ini.
tidak hanya manusia, alam pun memerlukan eksistensi kurasa.



Dari R...

Hey Kamu,
Terkadang membuat bingung, tapi terkadanng memberi pencerahan lebih.
Membawa kesukaran disatu sisi, tapi lebih membawa kesenangan disisi lain.

Aku terkadang gundah menghadapinya, tapi terkadang membuatku lebih tenang dari sebelumnya.
Aku sering malu untuk berkata, namun terlalu rindu ketika tidak berbicara.

Aku pernah begitu takut, tetapi ketika mata itu menatap, aku bisa lebih berani menghadapi apapun.
Saat sendiri aku terjebak, begitu bersama, seperti pelangi ramai berwarna-warni.
Walau kadang aku marah, tak bisa kupungkiri aku bahagia.

Kita salah, ya sama seperti manusia yang lainnya, hanya bukan hati dan pikiran yang membuatnya terlihat salah.
Entah, mungkin memang manusia jauh dari kesempurnaan, membiarkan angin bertiup, melembut, menyapa ditengah malam dalam buaian kerlip bintang, menjadikan satu asa yang ada dalam dirinya.
Menjadikan seseorang dalam dirinya hidup.

Selalu ada satu hal yang kadang membuat kita termenung, terdiam dan kadang bertindak yanng entah benar atau salah.
Tapi apapun yang terjadi, aku ingin semua hal yang kulakukan dengan penuh kesadaran, perasaan dan logika.
menjadikan semuanya anugerah yang nyata.

Aku tak tau apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia selanjutnya.
Tapi menikmati dan menjaga pertanyaan itu membuat semuanya terasa semakin indah.
Ketika kita menggantungkan pertanyaan pada usaha dan doa, memberikan titik balik pada hidup.

Satu hal, dua hal atau beberapa hal lain membuatnya penuh noda, mungkin penuh warna, selebihnya kadang bening serta tak jarang menjadi keruh.
Apa yang terlihat mungkin tak seperti apa yang terlihat.
Ditengah keterbatasan, berharap akan keberkahan yang meliputinya hingga akhir.

Hey kamu,
Apakah benar ini perasaan cinta padamu
Aku tak tau semua jawaban dari setiap pertanyaan.
Namun, aku yakin pada rasa ini.

Kamis, 14 Februari 2013

Ketermulukkan

Penerimaan yang tak sejalan dengan aroma situasi.
terkantuk-kantuk,
Terombang-ambing,
Terapapun dalam gambaran keabsrudan.
Gulungan pikiran dalam balutan sebuah pemahaman,
Riak kebingungan,
membaur menjadi satu dalam buih dan tetesan kesunyian.
Ini warnaku,
Warna rasa yang slalu berfluktuasi.
Inilah aku dengan segala ketidakpahaman akan banyak hal.
Kita beda, tapi kuharap slalu bisa saling mengisi,
Berjalan beriiringan.
Dan mungkin itu jadi impian termulukku.
Tapi entahlah,
ku tak berharap banyak.
Keberanggapan akan segala sesuatu yang penting terasa tersembunyi.

Rabu, 13 Februari 2013

Hey Kamu,,,

Hey Kamu,,
Pertanyaan juga punya jawaban yang tersirat,
tak perlu selalu tersurat.
Dalam senandung cerita asa yang terlukis, diam lebih baik.
Dan hanya diam yang kan meluruhkan diam, (kurasa)
Banyak hal yang tak bisa dimengerti
dan tak perlu ada paksaan untuk semua dipahami.

Alur dalam lajur tak selalu dapat mengukur.
Bukankah tak semua bisa diukur?
Waktu yang menghimpit terasa terjepit bila kita mempersempit.
begitu juga rasa,
Ada dan tidaknya tersa,
mau macam apa rasa yang ada,
tergantung mau kita.

Tak perlu menjadi kaktus ditengah padang pasir.
Tak perlu menjadi mutiara dalam kubangan lumpur,
cukup jadi manusia yang tau dimana kakinya berpijak.
cukup jadi sesuatu sebagai pembeda bahwa kita memang ada.
setidaknya untuk keyakinan diri yang tersisa.

Tak perlu menuntut keinginan pada lingkungan,
agar kita tau, kita diciptakan untuk sekitar,
bukan sekitar yang menciptakan.

Bukankah menjadi beda tidak berarti sesuatu yang hina atau gila?
Walopun kadang fatamorgana, retorika, imaginasi, berdifusi menjadi sesuatu yang tak pasti.

Labirin dalam kehidupan acap kali membingungkan.
jendela-jendela dalam ruang jiwa kadang tak mampu menjadi ventilasi.
Pintu bahkan tak mampu membuka mata.

Kita tau hidup ini cuma sekali,
ya memang sekali.
Tak lebih tak kurang, tapi Tuhan slalu mencukupkan.
Slalu memberi kesempatan.

Cocoretan

Pada suatu masa yang sangat santai,, aku memutuskan untuk berlibur dengan cara mendaki salah satu tempat keindahan milik Allah yaitu Gunung. dalam rangka mendukung rencana itu aku putuskan mengambil cuti.
Rencana tinggal rencana, karna saat cuti telah disetujui oleh sang Bos, alam tak mengizinkanku untuk menjelajahinya.
Rencana mendaki gagal, rencana mengisi liburan dengan menikmati alam tak ada dukungan dari sumber daya manusianya, so kuputuskan untuk mengisi cuti dengan membuat coretan di kanvas saja,,,
ini hasilnya yang difinishing semasa cuti...

1. Kosong;
 
2. Deru;

3. Kekosongan Lembayung;




Aliran Ingin

Suasana tak selalu tenang seperti air yang tergenang.
Ada saatnya jadi tak karuan saat digilas ato diinjak oleh langkah-langkah bisu.
Aku tak ingin jadi air yang tergenang,
diam menjadi kebekuan dalam kedamaian semu.
aku ingin jadi yang mengalir,
bergerak walo tak selalu menuju lautan.
Biarkan aku dengan jalan pikiranku,
kalian punya ingin aku pun.

Silahkan marah atas keinginanku yang tak kalian suka,
tapi aku tak akan marah sebab aku bukan kalian.
Aku tak akan menuntut kalian mengerti,
sebab kuakui,
Aku pun tak pintar mengerti kalian.

Siluet

Hitam putih beri siluet warna warni yang ingin kunikmati
Angin menyapa sendu.
Kaku sikapku atas lakumu tidak sama dengan beku.
Ingin ku hanya diam
sebab takut memberi harapan yang tak berarti.

Yang aku tau ada kesederhanaan dalam angkuhmu
yang berikan hiasan yang tak terdefinisikan.
Bahagia terasa, cemas juga tercipta.
Takut kesenangan ini cepat beranjak pergi.

Terkadang perhatianmu buatku tersipu malu,
tapi sering juga buatku termenung bingung.
Jika dirimu sekarang sangat suka padaku,
mungkin karna kamu belum tau banyak kekuranganku.
Jika dirimu sekarang sangat benci padaku,
mungkin karna kamu belum tau tentang kelebihanku.

Terlepas dari rasa suka atau benci dirimu
aku tak peduli, itu urusanmu.  

Ombak

Hola kedamaian.....
salam senang untuk mereka yang tetap ingin riang...
klo ingin tau ku punya salah satu lukisan yg pernah ku buat tuk penggambaran sesuatu hal yang ku sukai...
yaitu,,, OMBAK.. ini nih lukisannya...



ya Ombak,, sesuatu hal yang menggambarkan penuh banyak rasa dan makna,,, 
ada semangat, ada keharuan, ada teriakan, ada kedamaian, ada kengerian, ada keresahan, ada keyakinan, ada kesenangan dan ada lain-lain seterusnya....
orang bilang salah satu nyanyian merdu alam adalah suaru deru ombak,,,


Ombak,
gerakanmu penuh dengan gelora
warnamu perpaduan antara gelap dan terang.
indah terlihat
damai terasa
oooh Ombak,, aku ingin seperti kau!!!