berjalan disela onak duri. merengkuh mengumpulkan daya mencari segala yang patut dicari. indah, semoga indah. pekatnya malam tanpa penerang, tajamkan keheningan. cinta yang tertanam dilubuk terdalam, tak tau kapan terpastikan. pernah ku bertanya apa makna diri ini, namun jawaban tak pernah terlontarkan. menggebu persiapkan segala perbekalan. kobarkan usaha peraihan yang gemilanng. hina? tidak juga, karna hanya coba berikhtiar.
topeng-topeng kemalangan, topeng-topeng keacuhan, semarak diantara manusia-manusia yang mencari kesemuan. pelayaran dari dermaga sepi menuju kota tak bertuan yang sama-sama sunyi. terasa percuma, terasa terbuang, dan aku terasa tak lebih dari angin lalu. tapi entah mengapa, kurasa berlari atau sembunyi dibalik semak belukar bukan pilihan. mungkin jalan terbaik untuk keluar dari labirin kegundahan adalah tetap bertawakal dan berserah diri jadi kepasrahan yang mendalam.
kamu miliki hati, begitu pun diriku. hatiku bisa merasa, apa hatimu juga??? hatiku bermata, apa hatimu juga??? entahlah, hanya kamu yang tau. ketidakpedulianmu adalah ketidakpastianmu. sering sikap dan perkataanmu menggigil seperti air beku. dalam, kebagian yang terdalam ku selami hatimu, dan semakin kusadari, aku ini hanya punya hak menunggu tanpa boleh meminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar