Rajuk dalam keinginan yang tersipu,
barisan gigi yang tergambar dalam kiasan senyuman.
Kamu tau? Keinginan terbesarku adalah keinginan untuk tidak berkeinginan. Tapi aku tak cukup tangguh untuk seperti itu.
Masih ada ego yang tertanam.
Dalam lautan angin yang sering menghepas diri.
Dalam buaian pasir yang mengubur untaian kelengangan.
Ada kerenyahan canda, ada kealotan tangis dan kesemerautan antara keduanya. Itulah yang membuatku masih ingin, itulah yang menyirami keegoanku untuk terus subur.
Saat tubuhku tau apa yang dirindukannya, benakku menolak.
Karena ku tau itu tak mungkin kudapat saat itu juga.
Suatu saat ku merasa takut, lain waktu aku berharap penuh.
Berbagai tabu menelikungku.
Kenyataan bagiku tetap tidak akan secepat imajinasiku.
Sabar menunggu dengan harapan semu, coba membunuh setiap hasrat yang melintas dengan liar.
Bertahan dan membatasi imaji dalam batas yang tersamarkan.
Bahasa tubuh pun menipu diri, bermain dengan kata-kata, seirama dengan nada gairah yang tercipta.
Oh asmara, tak kenal waktu dan ruang. semua mengalir begitu saja dalam khayalan. dan kau mengajarkan kesabaran.
barisan gigi yang tergambar dalam kiasan senyuman.
Kamu tau? Keinginan terbesarku adalah keinginan untuk tidak berkeinginan. Tapi aku tak cukup tangguh untuk seperti itu.
Masih ada ego yang tertanam.
Dalam lautan angin yang sering menghepas diri.
Dalam buaian pasir yang mengubur untaian kelengangan.
Ada kerenyahan canda, ada kealotan tangis dan kesemerautan antara keduanya. Itulah yang membuatku masih ingin, itulah yang menyirami keegoanku untuk terus subur.
Saat tubuhku tau apa yang dirindukannya, benakku menolak.
Karena ku tau itu tak mungkin kudapat saat itu juga.
Suatu saat ku merasa takut, lain waktu aku berharap penuh.
Berbagai tabu menelikungku.
Kenyataan bagiku tetap tidak akan secepat imajinasiku.
Sabar menunggu dengan harapan semu, coba membunuh setiap hasrat yang melintas dengan liar.
Bertahan dan membatasi imaji dalam batas yang tersamarkan.
Bahasa tubuh pun menipu diri, bermain dengan kata-kata, seirama dengan nada gairah yang tercipta.
Oh asmara, tak kenal waktu dan ruang. semua mengalir begitu saja dalam khayalan. dan kau mengajarkan kesabaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar