Rabu, 20 Februari 2013

Intermezo

salah satu karya Iwan fals yang keren,,,
"Intermezo"


Katanya malam sepi 
Ternyata malam tak sepi 
Malam katanya sama 
Ternyata malam tak sama
Didesaku dikotamu 
Memang ada malam 
Dihatimu dihatiku 

Malam memang ada
Namun malammu tak sama malamku 

Namun hatimu tak sama hatiku 

Pahamkah kau ceritaku tantang malam
Malam didesaku nyanyi jangkrik merdu 

Malam dikotamu keluh kesah bertalu 
Malam dihatiku tetap gelap tak terang 
Malam dihatimu gelap jadi bumerang 
Sukur...
Oh ya, disini jurang kita 
Dalam...dalam teramat dalam 
Seperti gelapnya malam
Di heningnya malam 

Di redupnya sinar 

Satu rembulan berjuta bintang
Ayun kaki membelah sepi 

Iring angan hidup punya arti 
Seorang lelaki coba sembunyi 
Kala keseribu teguk 
Hanguslah problema yang menghimpit dada 
Berbisik seorang pemabuk 

Kepada dunia yang remehkan dia 
Kepada dunia yang remehkan dia
Hembus angin lewat 


Belai tubuh penat 
Seorang lelaki bergumul pekat
Bosan kadang singgah 

Di jiwa yang lelah 
Kadang ada jemu
Sekejap berlalu
Kala keseribu teguk 

Hanguslah problema yang menghimpit dada 
Berbisik seorang pemabuk 
Kepada dunia yang remehkan dia 
Kepada dunia yang remehkan dia

Selasa, 19 Februari 2013

Bertumbuh

Sebutir bibit tertanam,

Berdaun, berbunga, berbuah.

 

Dibelai angin,

Dijadikan sangkar burung,

Disirami hujan

Terpapar panas raja siang

Tumbuh, menjulang mencengkram langit

 

Namun,

Daun tertiup angin

terbang, lepas, mengembara

menghempas, mengering,

Terkubur, lapuk...

Sang Malam

engkau ya malam, datanglah tanpa diam
engkau ya malam, singgahlah dengan kedamaian
engkau ya malam, menangislah tanpa rayuan
engkau ya malam, senyumlah dengan kesejukan

wahai engkau sang malam yang meninggalkan jejak bayangan,
menetaplah tanpa atau pun dengan penuh kebahagiaan.

Jalan

Angin,, Ombak

Terhampar terdampar

Pintu,, Pagar

Membentang tertantang

Ingin Pulang

Jika tidak,

Tunjukan jalan keluar.


Senin, 18 Februari 2013

Hidup itu ya hidup...

Di kubangan kehidupan terkadang pernah ada dosa yang pernah terpatri dalam langkah ini.
Tapi apakah kita tidak boleh dianggap benar jika kita memang berbuat benar?
Diri ini memang tidak begitu berharga mungkin buatmu, buat kalian ataupun buat mereka.
Tapi buat ku aku sangat berharga.
ya memang berharga walo aku sadar, diriku memiliki lubang-lubang kekurangan.

Tapi apakah aku tidak boleh dianggap ada?
Hitam putihnya seseorang hanya Tuhan dan diri sejatinya yang tau, bukan kamu, kalian atau pun mereka.
Aku hanya melakukan apa yang aku mampu, aku bukan hidup untuk dibayang-bayangi, atau pun menjadi bayang-bayang yang lain. Aku sadar diriku tak mampu mencapai kata sempurna, tapi apa gara-gara itu aku slalu dianggap tak berguna?

Pikiran, hati bersatu dalam segaris hayalan. 
Cinta, benci, ketidakpedulian bersatu dalam sebongkah hayalan.
Suka, duka, canda, tawa, tangis, senyuman, bersatu dalam seititk hayalan.
Semua bermuara pada satu titik yang seolah ingin dikatakan konsisten, yaitu perasaan.

Hitamnya malam tak berarti menakutkan, terangnya siang tak berarti menenangkan.
Terlalu pengecut mungkin jika ku hanya diam, terlalu berani mungkin jika ku selalu menantang.
Dalam heningnya diam ada kebisingan teriakan. Dalam diamnya sikap ada keraguan tindakan.
Dan ku tau, aku hanya cukup bersikap porprosional.

Sebuah asa yang tak terdefinisikan, sebuah arti yang mulai tak bermakna.
Hilang tenggelam dalam ombak lautan, atau mungkin bisa saja muncul dalam kewarnaan pelangi.
Dan itu adalah sebuah pilihan.

Cakrawala yang terlukis semu membisikan kalimat yang sedikit mendamaikan.
Hidup memang tak selalu semanis coklat,
tak selalu sedingin es krim, 
tak selalu seenak kentang goreng,
tapi selalu sewarna-warni pelangi.
dan mungkin kata lain dari kebahagiaan itu keikhlasan.

Minggu, 17 Februari 2013

Imaji

Rajuk dalam keinginan yang tersipu,
barisan gigi yang tergambar dalam kiasan senyuman.
Kamu tau? Keinginan terbesarku adalah keinginan untuk tidak berkeinginan. Tapi aku tak cukup tangguh untuk seperti itu.
Masih ada ego yang tertanam.

Dalam lautan angin yang sering menghepas diri. 
Dalam buaian pasir yang mengubur untaian kelengangan. 
Ada kerenyahan canda, ada kealotan tangis dan kesemerautan antara keduanya. Itulah yang membuatku masih ingin, itulah yang menyirami keegoanku untuk terus subur.

Saat tubuhku tau apa yang dirindukannya,  benakku menolak. 
Karena ku tau itu tak mungkin kudapat saat itu juga. 
Suatu saat ku merasa takut, lain waktu aku berharap penuh. 
Berbagai tabu menelikungku.
Kenyataan bagiku tetap tidak akan secepat imajinasiku.

Sabar menunggu dengan harapan semu, coba membunuh setiap hasrat yang melintas dengan liar. 
Bertahan dan membatasi imaji dalam batas yang tersamarkan. 
Bahasa tubuh pun menipu diri, bermain dengan kata-kata, seirama dengan nada gairah yang tercipta.

Oh asmara, tak kenal waktu dan ruang. semua mengalir begitu saja dalam khayalan. dan kau mengajarkan kesabaran.

Keluh

Roda melaju mengikuti arah angin. Menyusuri indahnya bumi parahiyangan, yang legendanya bumi para sang hiyang, para dewa.
Kususuri jalan ini sendiri, nikmati indahnya bentangan sendiri, ingin rasanya ku ajak seseorang untuk menyaksikan bersama, berdiskusi bersama tentang kegundahanku melihat kemerosotan yang nyata.
Tapi entahlah siapa yang mau mendengarkan keluhanku ini selain alam itu sendiri?
 
Sejuknya alam seolah mendekap tubuh ini, dinginya menusuk sampai ke sumsum tulang.
Kabut selimuti gunung-gunung yang berderet seperti benteng pertahanan, melindungi kota dari serangkaian serangan musuh yang berjalan dengan perutnya.
Tapi kokohnya benteng itu bisa terkikis oleh kekuasaan yang semakin hari semakin rakus.
miris ku menyaksikan tarik ulur antara pemerataan pembangunan dengan keperawanan alam.

Nyanyian merdu dari burung-burung yang tulus dalam kehidupan berlomba dengan bisingnya laju kendaraan dan suara eskafator yang bergerak cepat untuk meruntuhkan tegaknya tembok bukit dan pohon-pohon itu.
Gemercik derasnya air sungai, terdengar samar. Kebeningannya pun kini pudar, ya menjadi tersendat, seakan-akan ikan-ikan harus berbagi tempat tinggalnya bersama sampah-sampah yang bau. 

Bisakah para orang-orang terhormat melakukan moderisasi dengan tetap mengayomi alam?
tetap memperhatikan keagungan ciptaan sang Maha tanpa menganiaya?
Bisakah manusia-manusia itu menjaga apa yang mestinya mereka jaga?
Bukanlah keegoan ato keakuan yang kan membuat disegani,
tapi kearifan yang memiliki arti.
apalah arti manusia jika alam ini rusak?
kita hanya bagian kecil, sangat kecil dari semesta ini.
tidak hanya manusia, alam pun memerlukan eksistensi kurasa.



Dari R...

Hey Kamu,
Terkadang membuat bingung, tapi terkadanng memberi pencerahan lebih.
Membawa kesukaran disatu sisi, tapi lebih membawa kesenangan disisi lain.

Aku terkadang gundah menghadapinya, tapi terkadang membuatku lebih tenang dari sebelumnya.
Aku sering malu untuk berkata, namun terlalu rindu ketika tidak berbicara.

Aku pernah begitu takut, tetapi ketika mata itu menatap, aku bisa lebih berani menghadapi apapun.
Saat sendiri aku terjebak, begitu bersama, seperti pelangi ramai berwarna-warni.
Walau kadang aku marah, tak bisa kupungkiri aku bahagia.

Kita salah, ya sama seperti manusia yang lainnya, hanya bukan hati dan pikiran yang membuatnya terlihat salah.
Entah, mungkin memang manusia jauh dari kesempurnaan, membiarkan angin bertiup, melembut, menyapa ditengah malam dalam buaian kerlip bintang, menjadikan satu asa yang ada dalam dirinya.
Menjadikan seseorang dalam dirinya hidup.

Selalu ada satu hal yang kadang membuat kita termenung, terdiam dan kadang bertindak yanng entah benar atau salah.
Tapi apapun yang terjadi, aku ingin semua hal yang kulakukan dengan penuh kesadaran, perasaan dan logika.
menjadikan semuanya anugerah yang nyata.

Aku tak tau apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia selanjutnya.
Tapi menikmati dan menjaga pertanyaan itu membuat semuanya terasa semakin indah.
Ketika kita menggantungkan pertanyaan pada usaha dan doa, memberikan titik balik pada hidup.

Satu hal, dua hal atau beberapa hal lain membuatnya penuh noda, mungkin penuh warna, selebihnya kadang bening serta tak jarang menjadi keruh.
Apa yang terlihat mungkin tak seperti apa yang terlihat.
Ditengah keterbatasan, berharap akan keberkahan yang meliputinya hingga akhir.

Hey kamu,
Apakah benar ini perasaan cinta padamu
Aku tak tau semua jawaban dari setiap pertanyaan.
Namun, aku yakin pada rasa ini.

Kamis, 14 Februari 2013

Ketermulukkan

Penerimaan yang tak sejalan dengan aroma situasi.
terkantuk-kantuk,
Terombang-ambing,
Terapapun dalam gambaran keabsrudan.
Gulungan pikiran dalam balutan sebuah pemahaman,
Riak kebingungan,
membaur menjadi satu dalam buih dan tetesan kesunyian.
Ini warnaku,
Warna rasa yang slalu berfluktuasi.
Inilah aku dengan segala ketidakpahaman akan banyak hal.
Kita beda, tapi kuharap slalu bisa saling mengisi,
Berjalan beriiringan.
Dan mungkin itu jadi impian termulukku.
Tapi entahlah,
ku tak berharap banyak.
Keberanggapan akan segala sesuatu yang penting terasa tersembunyi.

Rabu, 13 Februari 2013

Hey Kamu,,,

Hey Kamu,,
Pertanyaan juga punya jawaban yang tersirat,
tak perlu selalu tersurat.
Dalam senandung cerita asa yang terlukis, diam lebih baik.
Dan hanya diam yang kan meluruhkan diam, (kurasa)
Banyak hal yang tak bisa dimengerti
dan tak perlu ada paksaan untuk semua dipahami.

Alur dalam lajur tak selalu dapat mengukur.
Bukankah tak semua bisa diukur?
Waktu yang menghimpit terasa terjepit bila kita mempersempit.
begitu juga rasa,
Ada dan tidaknya tersa,
mau macam apa rasa yang ada,
tergantung mau kita.

Tak perlu menjadi kaktus ditengah padang pasir.
Tak perlu menjadi mutiara dalam kubangan lumpur,
cukup jadi manusia yang tau dimana kakinya berpijak.
cukup jadi sesuatu sebagai pembeda bahwa kita memang ada.
setidaknya untuk keyakinan diri yang tersisa.

Tak perlu menuntut keinginan pada lingkungan,
agar kita tau, kita diciptakan untuk sekitar,
bukan sekitar yang menciptakan.

Bukankah menjadi beda tidak berarti sesuatu yang hina atau gila?
Walopun kadang fatamorgana, retorika, imaginasi, berdifusi menjadi sesuatu yang tak pasti.

Labirin dalam kehidupan acap kali membingungkan.
jendela-jendela dalam ruang jiwa kadang tak mampu menjadi ventilasi.
Pintu bahkan tak mampu membuka mata.

Kita tau hidup ini cuma sekali,
ya memang sekali.
Tak lebih tak kurang, tapi Tuhan slalu mencukupkan.
Slalu memberi kesempatan.

Cocoretan

Pada suatu masa yang sangat santai,, aku memutuskan untuk berlibur dengan cara mendaki salah satu tempat keindahan milik Allah yaitu Gunung. dalam rangka mendukung rencana itu aku putuskan mengambil cuti.
Rencana tinggal rencana, karna saat cuti telah disetujui oleh sang Bos, alam tak mengizinkanku untuk menjelajahinya.
Rencana mendaki gagal, rencana mengisi liburan dengan menikmati alam tak ada dukungan dari sumber daya manusianya, so kuputuskan untuk mengisi cuti dengan membuat coretan di kanvas saja,,,
ini hasilnya yang difinishing semasa cuti...

1. Kosong;
 
2. Deru;

3. Kekosongan Lembayung;




Aliran Ingin

Suasana tak selalu tenang seperti air yang tergenang.
Ada saatnya jadi tak karuan saat digilas ato diinjak oleh langkah-langkah bisu.
Aku tak ingin jadi air yang tergenang,
diam menjadi kebekuan dalam kedamaian semu.
aku ingin jadi yang mengalir,
bergerak walo tak selalu menuju lautan.
Biarkan aku dengan jalan pikiranku,
kalian punya ingin aku pun.

Silahkan marah atas keinginanku yang tak kalian suka,
tapi aku tak akan marah sebab aku bukan kalian.
Aku tak akan menuntut kalian mengerti,
sebab kuakui,
Aku pun tak pintar mengerti kalian.

Siluet

Hitam putih beri siluet warna warni yang ingin kunikmati
Angin menyapa sendu.
Kaku sikapku atas lakumu tidak sama dengan beku.
Ingin ku hanya diam
sebab takut memberi harapan yang tak berarti.

Yang aku tau ada kesederhanaan dalam angkuhmu
yang berikan hiasan yang tak terdefinisikan.
Bahagia terasa, cemas juga tercipta.
Takut kesenangan ini cepat beranjak pergi.

Terkadang perhatianmu buatku tersipu malu,
tapi sering juga buatku termenung bingung.
Jika dirimu sekarang sangat suka padaku,
mungkin karna kamu belum tau banyak kekuranganku.
Jika dirimu sekarang sangat benci padaku,
mungkin karna kamu belum tau tentang kelebihanku.

Terlepas dari rasa suka atau benci dirimu
aku tak peduli, itu urusanmu.  

Ombak

Hola kedamaian.....
salam senang untuk mereka yang tetap ingin riang...
klo ingin tau ku punya salah satu lukisan yg pernah ku buat tuk penggambaran sesuatu hal yang ku sukai...
yaitu,,, OMBAK.. ini nih lukisannya...



ya Ombak,, sesuatu hal yang menggambarkan penuh banyak rasa dan makna,,, 
ada semangat, ada keharuan, ada teriakan, ada kedamaian, ada kengerian, ada keresahan, ada keyakinan, ada kesenangan dan ada lain-lain seterusnya....
orang bilang salah satu nyanyian merdu alam adalah suaru deru ombak,,,


Ombak,
gerakanmu penuh dengan gelora
warnamu perpaduan antara gelap dan terang.
indah terlihat
damai terasa
oooh Ombak,, aku ingin seperti kau!!!